Running Text

ADVOKASI HAJI DARI DAN UNTUK JAMAAH (KLIK DI SINI) PENINGKATAN LAYANAN HAJI 2017 BUKAN CERITA 'DONGENG' (KLIK DISINI) ABDUL DJAMIL, PEMIKIR CERDAS DAN TOKOH PERUBAHAN HAJI INDONESIA (KLIK DISINI) AFFAN RANGKUTI: SELAMAT DATANG JEMAAH HAJI INDONESIA SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI KE-71, NKRI HARGA MATI” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “SELAMAT JALAN JEMAAH HAJI INDONESIA 2016 SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI REGULER TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) KEMENAG DAN DPR SEPAKATI BPIH 2016 TURUN 132 USD DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI KHUSUS TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) SELAMAT ATAS KEMENANGAN MUSA LA ODE ABU HANAFI YANG MERAIH JUARA KETIGA DALAM AJANG MUSABAQAH HIFZIL QURAN (MTQ) INTERNASIONAL DI MESIR SELAMAT ATAS LAHIRNYA CUCU PRESIDEN JOKO WIDODO DASAR HUKUM MENJERAT TRAVEL HAJI DAN UMRAH NAKAL (KLIK DISINI) POTENSI PDB INDUSTRI JASA UMRAH 16 TRILYUN RUPIAH PER TAHUN JOKOWI AJAK TWITTER SEBARKAN PESAN TOLERANSI DAN PERDAMAIAN MENAKAR INDUSTRI JASA HAJI DAN UMRAH NASIONAL DI ERA PASAR BEBAS ASEAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN SOETRISNO BACHIR MENJADI KETUA KEIN KAPOLRI BERTEKAD PERANGI AKSI TEROR

Senin, 21 Maret 2016

Musim Haji 2016, Penanganan Bagasi Akan Lebih Baik (2)

Foto: Ilustrasi penanganan bbagasi barang jemaah haji
Jeddah (WarkopPublik)--Ia menerangkan, yang pertama perlu mendapat perhatian adalah masih adanya bagasi yang terpisah dengan jemaah pada saat kedatangan di Bandara Madinah. Karena proses pemeriksaan dokumen berjalan lebih cepat dibanding pengeluaran bagasi.

Jemaah sudah naik bus dan meninggalkan bandara sementara barang bawaannya masih tertinggal d bandara. Kedua, masih belum rapinya penanganan kursi roda bagi Jemaah haji khususnya yang dibawa dari Indonesia.

Menjawab keluhan yang disampaikan pihak Indonesia, Direktur Maktab Wukala al Muwahhad Dr Faruq terhitung mulai tahun ini seluruh transaksi keuangan Maktab Wukala al Muwahhad akan terintegrasi dengan system E-Hajj Kementerian Haji melalui E-Payment.

Terkait masalah koper di Bandara Madinah, pihak Wukala merasakan hal yang sama seperti yang dialami jemaah haji Indonesia. Mereka mengakui bahwa proses klaim koper tahun lalu sangat lambat dibanding dengan proses pemeriksaan dokumen jemaah.

Sehingga ke depan perlu dipikirkan langkah-langkah antisipasif dengan memberikan ciri bendera, pita, nama jemaah, nama perusahaan/rombongan atau jenis identitas lainnya pada tas koper supaya mudah dikenali ketika terpisah dengan pemiliknya.

“Untuk masalah kursi roda, hal tersebut akan menjadi perhatian pihak Wukala khususnya di bandara Madinah,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, pihak Wukala juga menawarkan kerjasama penanganan pembayaran Dam/kurban jemaah haji Indonesia. Kementerian Haji telah meminta pihak Maktab Wukala untuk menangani pembayaran Dam Jemaah bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) yang mendapat mandat resmi dari pemeritah Saudi untuk penanganan melalui Unit Adhahi.

Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian pihak Wukala terhadap banyak penyelewengan penanganan dam dan hewan kurban oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Wukala menyatakan bahwa upaya tawaran penanganan dam/kurban yang dilakukannya non profit, sehingga harga yang ditawarkan adalah harga yang dirilis resmi pihak IDB. Namun permintaan tersebut tidak menjadi sebuah keharusan bagi pihak Indonesia.

“Pertemuan diakhiri dengan penandatangan kontrak kerjasama antara Maktab Wukala Almuwahhad dengan Kantor Urusan Haji Indoneisa untuk pelayanan kedatangan Jemaah haji Indonesia di Arab Saudi Tahun 1437H/2016M,” tutupnya. (rilis/ar)

Musim Haji 2016, Penanganan Bagasi Akan Lebih Baik (1)

Foto: Ilustrasi penaganan bagasi barang jemaah haji
Jeddah (WarkopPublik)--Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) PHU, Sri Ilham Lubis mengatakan, musim haji 2016 harus memiliki penanganan bagasi jemaah haji yang lebih baik.

“Mengorganisir 155.200 jemaah haji bukan perkara mudah. Selain besaran jumlah jemaah, keragaman latar belakang jemaah haji Indonesia merupakan faktor yang menyebabkan rumitnya penyelenggaraan haji,” ujar Sri Ilham Lubis melalui pesan singkatnya di Jeddah, Minggu (20/03/2016).

Ia menerangkan bahwa penanganan bagasi jemaah haji di Arab Saudi menyisakan persoalan rutin. Bagasi tidak terbawa bersama-sama dengan jemaah, bagasi hilang, dan tercecer adalah kasus-kasus yang sering terjadi pada setiap musim haji.

Dalam rangka menindaklanjuti pertemuan MOU Persiapan Haji tahun 1437H/2016M antara Menteri Agama RI dengan Menteri Haji Arab Saudi, Kantor Urusan Haji melakukan beberapa rangkaian pertemuan lanjutan dengan instansi terkait. Salah satunya pertemuan dengan Maktab Wukala al Muwahhad (United Agents Office).

“Mewakili pihak Indonesia, pejabat Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah dan pejabat Kantor Teknis Urusan Haji KJRI Jeddah melakukan pertemuan dengan Maktab Wukala Al Muwahhad di Gedung Business Center Jeddah pekan ini,” tambahnya.

Pada pertemuan tersebut pihak Maktab Wukala al Muwahhad dipimpin oleh Dr Faruq Bukhari (Direktur Maktab Wukala al Muwahhad) dan Mohammad Nur Turki (Ketua Maktab Wukala Cabang Madinah).

Persoalan bagasi memang terkait dengan kantor Maktab Wukala al Muwaahad karena mereka merupakan lembaga non pemerintah yang diberi wewenang untuk memberikan pelayanan kedatangan jemaah haji di Arab Saudi.

“Mencermati pelaksanaan haji tahun lalu ada beberapa catatan yang perlu mendapatkan perhatian pihak Wukala untuk peningkatan pelayanan jemaah haji ke depan,” ujarnya. (rilis/ar)