Running Text

ADVOKASI HAJI DARI DAN UNTUK JAMAAH (KLIK DI SINI) PENINGKATAN LAYANAN HAJI 2017 BUKAN CERITA 'DONGENG' (KLIK DISINI) ABDUL DJAMIL, PEMIKIR CERDAS DAN TOKOH PERUBAHAN HAJI INDONESIA (KLIK DISINI) AFFAN RANGKUTI: SELAMAT DATANG JEMAAH HAJI INDONESIA SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI KE-71, NKRI HARGA MATI” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “SELAMAT JALAN JEMAAH HAJI INDONESIA 2016 SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI REGULER TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) KEMENAG DAN DPR SEPAKATI BPIH 2016 TURUN 132 USD DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI KHUSUS TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) SELAMAT ATAS KEMENANGAN MUSA LA ODE ABU HANAFI YANG MERAIH JUARA KETIGA DALAM AJANG MUSABAQAH HIFZIL QURAN (MTQ) INTERNASIONAL DI MESIR SELAMAT ATAS LAHIRNYA CUCU PRESIDEN JOKO WIDODO DASAR HUKUM MENJERAT TRAVEL HAJI DAN UMRAH NAKAL (KLIK DISINI) POTENSI PDB INDUSTRI JASA UMRAH 16 TRILYUN RUPIAH PER TAHUN JOKOWI AJAK TWITTER SEBARKAN PESAN TOLERANSI DAN PERDAMAIAN MENAKAR INDUSTRI JASA HAJI DAN UMRAH NASIONAL DI ERA PASAR BEBAS ASEAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN SOETRISNO BACHIR MENJADI KETUA KEIN KAPOLRI BERTEKAD PERANGI AKSI TEROR

Rabu, 03 Mei 2017

Abdul Djamil, Pemikir Cerdas dan Tokoh Perubahan Haji Indonesia

Infografis target angka indeks kepuasan jamaah 2017 di atas 83.83 persen.
 Foto: Infografis Affan Rangkuti
Jakarta (WarkopPublik)--Penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun disorot berjuta pasang mata. Berbagai elemen masyarakat baik praktisi, pranata sosial, legeslatif, eksekutif dan kalangan akademis memantau, mengawasi dan mengawal setiap penyelenggaraannya.

Berbagai komentar tentang penyelenggaraan muncul. Mulai dari yang negatif maupun hal yang positif. "Saya menilai bahwa komentar itu memiliki setidaknya tiga karakterisitik," kata Affan Rangkuti, Pengurus Besar Ormas Islam Al Washliyah melalui pesan tertulisnya, Rabu (03/05/2017).

Pertama, karena memang mengetahui bagaimama managemen dan bisnis proses dalam penyelenggaraan haji hingga lebih kepada kritik membangun.

Kedua, menggali lebih banyak karena keingintahuan tentang penyelenggaraan haji dengan harapan ada umpan balik.

Ketiga, kecenderungan rasa kurang puas dikarenakan pengalaman diri sendiri, cerita orang terdekat dan lingkungan sekitar atau memiliki kepentingan tertentu.

Tiga karekteristik itu secara bertahap dijawab dengan unjuk kinerja oleh Abdul Djamil saat beliau menjadi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

"Dapat saya katakan, beliau adalah salah satu tokoh perubahan, tokoh reformasi dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia," kata Affan.

Ini tidak sekedar pujian. Saya mengetahui bagaimana pikiran cerdas beliau yang lahir dalam analisis sebelum menentukan arah dan kebijakan.

"Beliau lebih menggunakan kajian dan analisis. Apabila kajian lebih kepada unkredible maka beliau tidak akan mengusungnya. Namun saat kredible maka beliau mendukung. Inilah sebenarnya yang menjadi landasan berfikir cerdas dengan menggunakan analisis yang terukur dalam implementasi sebuah program," kata Affan.

Tak dapat dipungkiri, bahwa problematika haji pada dimensi pemondokan, katering, transportasi meningkat. Data dan fakta yang mengatakan itu, bukan hanya sekedar pencitraan atau retorika.

"Pernah satu ketika saya mengatakan kepada beliau bahwa saya yakin hasil survei indeks kepuasan jamaah (2016) akan mampu menembus angka 84 persen. Beliau menjawab, mas biarkan orang lain yang menilai, kita fokus pada unjuk kinerja. Jawaban yang santun dan bijak. Apa yang terjadi, hasil survei tembus ke angka 83.83 persen. Angka capaian tertinggi sejak survei kepuasan dilakukan pada tahun 2010," kata Affan Rangkuti.

Saat ini beliau sudah tidak menjadi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah lagi. Beliau kembali ke kampus untuk mengabdikan diri dan ilmunya pada dunia pendidikan.

"Saya yakin, pemikiran cerdas beliau dalam haji akan ditularkannya ke dunia pendidikan. Agar kalangan pendidikan dapat mengetahui bagaimana penyelenggaraan haji dalam keterkinian yang banyak berubah dan terus akan mengalami perubahan searah dengan perubahan peradaban dalam masyarakat," kata Affan. (ar/ar)