![]() |
Bendera Merah Putih |
Tiap gang tidak pernah absen menghiasi dengan gapura dengan lukisan heroik perjuangan anak bangsa dalam merebut kemerdekaan. Cat merah putih adalah warna dominan dan tidak lupa dipuncak gapura bendera merah putih berkibar.
Bahkan merah putih menghiasi di atas jalan masuk dari mulut gang yang dijalin dengan tali lalu ditarik berliku dari sudut ke sudut. Bahkan setiap lapangan berdiri batang pohon pinang yang sudah dilumuri oli dengan beraneka hadiah yang sudah dipajang di atasnya.
Tak lupa, setiap rumah bendera merah putih berkibar, walau beragam ukuran dan malah warnapun ada yang sudah mulai memudar tanda sering dipakai.
Tak ada instruksi resmi agar masyarakat melakukan itu. Kesadaran masyarakat menjadi motor penggerak untuk membentuk panitia tujuhbelas agustusan. Dan sumbangan mengalir entah darimana saja datangnya, tak ada tarif hanya sukarela saja.
Malam, diramaikan dengan panggung hiburan kepahlawanan. Lomba syair perjuangan, pidato, dan lagu mars kepahlawanan. Siangnya, beraneka lomba dipersiapkan. Siapa saja boleh mengikuti tak memandang umur dan usia. Karena bukan juara yang dituju namun kemeriahan dan wujud rasa senang menyambut hari kemerdekaan.
Saat ini, situasi seperti itu sulit kita temukan. Bahkan parahnya tidak sedikit rumah tidak mengibarkan bendera merah putih ini. Mengapa bisa, apakah kita sudah sangat sibuk dengan urusan masing-masing atau kenapa?
Dulu, pernah salah satu pejabat tinggi di negara ini setiap hari senin membudayakan diri dan keluarga untuk upacara menaikkan bendera di halaman rumahnya. Suatu ketika, putri sang pejabat ini tidak mengikuti proses upacara penghormatan bendera. Sang pejabat marah, sedih bercampur baur. Lantas akhirnya memarahi putrinya sendiri. Tak senang dengan kemarahan itu, putrinya pun bertanya mengapa ayahnya sampai semarah itu.
Ayahnya pun menyampaikan bahwa saat dia berjuang dengan seluruh pejuang adalah hal yang sangat tidak mudah untuk mengibarkan bendera merah putih. Dapat mengibarkan bendera merah putih adalah sebuah kebanggaan walau dengan resiko tumpah darah, hilangnya nyawa, harta benda. Bangga agar bangsa ini memiliki jati diri yang tertanam dalam merah putih untuk lepas dari rantai belenggu penjajah.
Hanya butuh waktu tidak lebih dari 10 menit untuk mengibarkan bendera merah putih tanpa harus mengorbankan apapun. Inilah mengapa ayahnya sangat marah, dan putrinya pun tersadar.
Kisah ini menjadi penting bagi kita untuk mengembalikan rasa ketebalan cinta tanah air dan bangga menjadi bangsa Indonesia. Tidak harus mengorbankan apapun. Hanya butuh tidak lebih dari 10 menit kita budayakan memberikan penghormatan kepada merah putih.
Sedikit saja luangkan waktu untuk khidmatkan jiwa dan sadar bahwa kita adalah generasi penerus bangsa dan bangsa ini butuh kita untuk mengisi ruang-ruang kemerdekaan tanpa mengharap imbal jasa apapun. Hanya butuh waktu 10 menit, setidaknya kita menghargai diri kita sendiri. Jika kita tidak menghargai diri kita sendiri lantas siapa yang akan menghargai kita nanti. (ar/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar