Running Text

ADVOKASI HAJI DARI DAN UNTUK JAMAAH (KLIK DI SINI) PENINGKATAN LAYANAN HAJI 2017 BUKAN CERITA 'DONGENG' (KLIK DISINI) ABDUL DJAMIL, PEMIKIR CERDAS DAN TOKOH PERUBAHAN HAJI INDONESIA (KLIK DISINI) AFFAN RANGKUTI: SELAMAT DATANG JEMAAH HAJI INDONESIA SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI KE-71, NKRI HARGA MATI” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “SELAMAT JALAN JEMAAH HAJI INDONESIA 2016 SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI REGULER TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) KEMENAG DAN DPR SEPAKATI BPIH 2016 TURUN 132 USD DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI KHUSUS TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) SELAMAT ATAS KEMENANGAN MUSA LA ODE ABU HANAFI YANG MERAIH JUARA KETIGA DALAM AJANG MUSABAQAH HIFZIL QURAN (MTQ) INTERNASIONAL DI MESIR SELAMAT ATAS LAHIRNYA CUCU PRESIDEN JOKO WIDODO DASAR HUKUM MENJERAT TRAVEL HAJI DAN UMRAH NAKAL (KLIK DISINI) POTENSI PDB INDUSTRI JASA UMRAH 16 TRILYUN RUPIAH PER TAHUN JOKOWI AJAK TWITTER SEBARKAN PESAN TOLERANSI DAN PERDAMAIAN MENAKAR INDUSTRI JASA HAJI DAN UMRAH NASIONAL DI ERA PASAR BEBAS ASEAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN SOETRISNO BACHIR MENJADI KETUA KEIN KAPOLRI BERTEKAD PERANGI AKSI TEROR

Selasa, 26 September 2017

BPKH Penolong atau Nambah Beban

Pelantikan Dewan Pengawas dan Pelaksana BPKH
Foto: kumparan.com
Jakarta (WarkopPublik)--Kini, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sudah hadir. Mampukan BPKH menurunkan ongkos naik haji tanpa mengeruk optimalisasi dari outstanding itu sendiri. Jika mampu hebatlah BPKH. Asal jangan terjadi pembebanan biaya pada internal BPKH. Karena sebagai badan yang baru pasti membutuhkan biaya ini itu.

Gaji saja misalkan. Jika gaji BPKH dengan jumlah semisal 100 orang saja ditambah 14 orang komisioner (pelaksana dan pengawas). Ini bisa menyedot duit per bulan minimal 1,5 milyar rupiah. Belum lagi untuk sarana dan prasarana kegiatan. Boleh jadi total duit disedot minimalnya per bulan lebih kurang 10 milyar rupiah. Bisa lebih tinggi, tergantung standar dan acuan mana yang dipakai. Kecuali pegawai dan komisioner BPKH mau tak digaji alias sukarela, tapi apa mungkin ya? Cerita dongeng kali kalau tak mau digaji.

Kalau duitnya dari APBN itu mungkin tidak masalah. Menjadi masalah jika duitnya dari outstanding duit haji. Paska pembentukannya saja denyut kinerja BPKH nyaris tak terdengar. Kalau iklan salah satu perusahaan otomotif 1990-an dengan jargon "nyaris tak terdengar" itu artinya bagus. Nah kalau nyaris tak terdengarnya kinerja badan publik ini kira-kira bagus tidak ya.

Kalaulah kinerja BPKH menghasilkan sama dengan apa yang dilakukan oleh Kementerian Agama lalu buat apa dibentuk. Hasil sama saja akan menjadi tidak bagus, karena biaya bertambah. Apalagi jika hasilnya di bawah. Belum lagi soal personal yang mengisi BPKH.

Cerita mengelola duit haji, pintar dan cerdas saja tidak cukup tapi perpaduan antara pintar, cerdas dan pengalaman. Urusan haji itu sangat kompleks. Karena soal duit haji itu bukan kitab si Keynes cs yang dijunjung, tapi ada kitab terkait nash qod'i yang dipakai. Gak bisa juga nash qod'i diplintir jadi 'halam'. Halal ya halal, haram ya haram. Jelas aturan mainnya. Kalau tidak jelas ya selamat dan sukses kita doakan pada si pembuat fatwa nantinya.

Mengurus duit umat termasuk duit haji, sebaiknya hati-hatilah. Kebiri hati dari godaan lambaian dan harumnya duit. Karena itu duit orang dari semua kalangan yang ingin masuk surga melalui ibadah. Silap sedikit saja dalam mengelolanya akan ada dampak, kalau kata anak 'pasar' gunakan yang bagus dan amanah itu duit umat kalau tak mau 'mati biru'.

Jangan silap-silap ya om...tante...pak...bu...BPKH. Jangan banyak melancong dan duduk-duduk, kurang baik untuk kesehatan. Ditunggu nih hasil kinerjanya tentang duit haji. (ar/ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar