Jakarta (WarkopPublik)--Politisi dan pemimpin bisnis dunia direncanakan
berkumpul di Alpen Swiss tengah pekan ini untuk membahas kesenjangan sosial
yang makin melebar di dunia ketika jumlah orang miskin semakin banyak di
beberapa negara seperti Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah. Menurut Oxfam,
gap antara orang kaya dan miskin semakin melebar dalam satu dekade terakhir.
Dilansir WAtoday, Selasa (19/01/2016) meningkatnya ketimpangan
dan kesenjangan akan menjadi fokus utama para pemimpin politik serta menjadi
tantangan besar buat elit global saat berkumpul di Davos dalam even tahunan
World Economic Forum (WEF) yang berlangsung 20 - 23 Januari 2016. Diantara
topik yang menjadi bahasan aspek ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim dan
pembangunan yang merata.
Tidak hanya membahas kesenjangan yang terjadi seperti di Timur
Tengah antara Syiah serta Sunni yang mencapai titik kritis. Forum tersebut juga
akan membahas konflik Iran dan Arab Saudi yang semakin memanas akibat eksekusi ulama
Syiah.
Konflik juga melebar ke Eropa terkait bagaimana menangani
krisis pengungsi yang terburuk sejak Perang Dunia Kedua serta ketika Inggris
Raya mengancam bakal meninggalkan Uni Eropa sehingga meningkatkan kecemasan di
Benua Biru.
Di antara tokoh-tokoh utama yang hadir di Davos, akan ada
Wakil Presiden AS Joe Biden, Menteri Luar Negeri John Kerry, Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu, dan Menteri Luar Negeri Iran dan Arab Saudi. Selain
itu akan ada juga Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau serta Perdana Menteri
Inggris David Cameron dan Mario Draghi.
Masalah berikutnya yang menjadi bahasan adalah inovasi
teknologi yang kerap menimbulkan pergolakan sosial karena banyak pekerjaan yang
tergantikan oleh robot. Laporan Oxfam menunjukkan bahwa kesenjangan global
telah mencapai titik terendah dalam lebih dari satu dekade. (Sindo/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar