Jakarta (WarkopPublik)--Salah satu tokoh ulama terkemuka di Jakarta, KH Endang Supardi menyatakan, prihatin atas munculnya berita tentang terlantarnya ratusan jemaah umrah di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Ia berharap pemerintah dapat lebih tegas lagi menindak travel-travel bermasalah tersebut.
“Kembali terlantarnya calon jemaah umrah telah menyayat hati umat. Lagi-lagi permasalahan ini muncul di saat-saat pemerintah menginginkan travel umrah berizin bertindak profesional dan mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Ini jadi pelajaran Menteri Lukman Hakim Saifuddin. Kalau dia tidak bisa tegas, bisa kena reshuffle. Tindak tegas travel itu, jangan ragu sedikitpun. Yang salah bukan maskapainya, tapi travelnya kenapa pilih pesawat yang begitu, apa karena murah? Jadi, tindak saja. Cabut izinnya. Kami dibelakang Anda,” pesan kyai kharismatik ini ketika dihubungi via phone Kamis pagi, (21/01/2016).
Ia kembali mengatakan, sebaiknya pemerintah dan DPR wajib mendukung anggaran pengawasan, pembinaan dan penertiban travel-travel umrah yang tugas dan fungsinya telah dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah. “Dari pada uang rakyat itu di gunakan pejabat jalan-jalan ke luar negeri, lebih baik dialihkan saja ke sana. Dampaknya luas, langsung dirasakan masyarakat. Kalau DPR menghalang-halangi ‘keker’ saja partainya, pemilu berikutnya jangan dipilih lagi,” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan pegiat bisnis haji umrah, Ibu Eny Hibatulloh. Kerap dia melihat bagaimana jemaah umrah terlantar baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi.
"Ada rombongan kecil ada juga rombongan besar yang sering saya lihat terlantar. Kasihan mereka, mereka itu hanya tahu mau beribadah. Rata-rata mereka dari pedesaan gak ngerti prosedur travelling ke luar negeri," kata Eni melalui pesan singkatnya kepada WarkopPublik, Rabu malam (20/01/2016).
Wanita soleh yang selalu mengisi program siaran radio swasta di Jawa Timur ini juga menghimbau kepada pembisnis haji dan umrah untuk mengindahkan bagaimana harusnya menjalankan muamallah dalam syariah.
"Islam mengedepankan bermuamalah dalam berbisnis, apapun bentuknya. Ada etika, akhlak dan moral dalam menjalankan bisnis dan itu final dalam nash qod'i. Apalagi ini menyelenggarakan kegiatan yang konteksnya adalah menjalankan ibadah haji dan umrah. Akan beresiko kemana-mana jika ini dibiarkan terus. Ada imej kurang baik kepada kita nantinya. Negara harus tertibkan, jatuhkan sanksi, jangan pandang bulu," dukung Eny. (rio/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar