Running Text

ADVOKASI HAJI DARI DAN UNTUK JAMAAH (KLIK DI SINI) PENINGKATAN LAYANAN HAJI 2017 BUKAN CERITA 'DONGENG' (KLIK DISINI) ABDUL DJAMIL, PEMIKIR CERDAS DAN TOKOH PERUBAHAN HAJI INDONESIA (KLIK DISINI) AFFAN RANGKUTI: SELAMAT DATANG JEMAAH HAJI INDONESIA SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI KE-71, NKRI HARGA MATI” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “SELAMAT JALAN JEMAAH HAJI INDONESIA 2016 SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI REGULER TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) KEMENAG DAN DPR SEPAKATI BPIH 2016 TURUN 132 USD DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI KHUSUS TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) SELAMAT ATAS KEMENANGAN MUSA LA ODE ABU HANAFI YANG MERAIH JUARA KETIGA DALAM AJANG MUSABAQAH HIFZIL QURAN (MTQ) INTERNASIONAL DI MESIR SELAMAT ATAS LAHIRNYA CUCU PRESIDEN JOKO WIDODO DASAR HUKUM MENJERAT TRAVEL HAJI DAN UMRAH NAKAL (KLIK DISINI) POTENSI PDB INDUSTRI JASA UMRAH 16 TRILYUN RUPIAH PER TAHUN JOKOWI AJAK TWITTER SEBARKAN PESAN TOLERANSI DAN PERDAMAIAN MENAKAR INDUSTRI JASA HAJI DAN UMRAH NASIONAL DI ERA PASAR BEBAS ASEAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN SOETRISNO BACHIR MENJADI KETUA KEIN KAPOLRI BERTEKAD PERANGI AKSI TEROR

Rabu, 29 Juni 2016

KH Yusnar Yusuf dalam Jejak Dakwah Ulama Sumatera Utara

Dr KH Yusnar Yusuf Rangkuti
Foto: idiijatim.com
Jakarta (WarkopPublik)--Siapakah Dr KH Yusnar Yusuf Rangkuti, ulama yang didaulat memberikan ceramah pada peringatan malam Nuzulul Quran 1437 H di Istana Negara pada Selasa malam (21/06/2016) kemarin? beginilah kisah ulama yang asli dari ranah Sumatera Utara ini.

Yusnar Yusuf Rangkuti (61) lahir di Medan, 25 Maret 1955 adalah tokoh Agama Islam dari Provinsi Sumatera Utara. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PB Al Washliyah sejak 2012, Berdarah Batak Mandailing bermarga Rangkuti. Rangkuti merupakan salah satu marga para raja di kawasan Mandailing Godang, Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara.

Dia adalah Ketua Umum PB Al Washliyah terpilih periode 2015-2020 berdasarkan hasil Muktamar ke-21 Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah) di Asrama Haji Pondokgede, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2015).

Al Washliyah merupakan Organisasi Masyarakat Islam (Ormas Islam) yang berdiri 30 November 1930 di Kota Medan Sumatera Utara. Pertama sekali ormas Islam yang berdiri di Pulau Sumatera dan didirikan oleh para pendirinya yang bersuku bangsaMelayu (Batak Mandailing, Melayu Deli, Aceh).

Ormas Islam ini memiliki 1036 lembaga pendidikan, 14 Panti Yatim Piatu dan 9 universitas di seluruh Indonesia. Di antara pusat sebaran anggota kepenguran terbesar berada di daerah Sumatera Bagian Utara (Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh), Provinsi Riau dan Provinsi Jawa Barat dll.

Diperkirakan Washliyin mencapai 15 juta jiwa yang tersebar di berbagai pelosok negeri. Ormas Islam bermazhab Syafii ini masih memegang teguh ke Syafiiannya pada kaitan penerapan dan kajian hukum Islam.

Beliau juga merupakan pakar ilmu tilawah Al-Qur’an. Pemenang musabaqah tilawatil qur’an tingkat nasional dan International pada era 1976-1980-an. Menyelesaikan pendidikan umum dan agama di Sumatera Utara. Master of Science (M.Sc.) di Institut Pertanian Bogor dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Penulis buku “Prasangka Beragama” ini juga merupakan Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama priode 2015-2020 hasil Musyawarah Nasional IX Majelis Ulama Indonesia (Munas MUI) di Surabaya, Kamis (27/8/2015). Dia juga merupakan salah seorang Wakil Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dengan Ketua Umum Prof Dr H Said Agil Siradj.

Ia juga merupakan Imam Besar Masjid Raya Telaga Kahuripan ini, sering melakukan dakwah dan syiar Islam ke berbagai negara seperti Tailand, Filipina, Jordania, Iran, Arab Saudi Malaysia dan negara lainnya. Dakwah bertematik Islam agama rahmatan lil alamin (Islam toleran) senantiasa diangkat bahwa Islam adalah agama toleran dan anti kekerasan.

Dakwah ini merupakan alur dakwah Al Washliyah bahkan semakin gencar saat peristiwa Zending di Sumatera Utara untuk kawasan Tapanuli Utara sebagai jawaban Zending Nomensen saat itu. Kultur Suku Bangsa Melayu merupakan ciri khas tersendiri Al Washliyah karena memang para Washliyin bersuku bangsa itu.

Disamping dakwah Yusnar Yusuf Rangkuti juga membangun seni musik Islam bergenre musik arab asli (gendang dan ‘ud) bersama Ikatan Persaudaraan Qari dan Qariah Hafiz dan Hafizah (IPQAH). Professor Anne K Rasmussen, aktivis Society for Ethnomusicology and the Middle East Studies Association dan dosen etnomusikologi dan musik Timur Tengah di Oberlin College danUniversitas Texas, Austin (AS), tertarik dengan musik ini dan pernah bermain musik bersama dengan IFQAH tahun 2003.

Al washliyah sendiri dipercaya pemerintah sebagai misi haji yang tergabung dalam rombongan amirul hajj sejak tahun 1948. (indopos/ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar