![]() |
Ilustrasi penyakit hati Foto: moeslema.com |
Siapa sih yang mau bercita-cita untuk hidup miskin dan serba kekurangan?
Siapa juga yang tidak akan iri hati melihat prilaku hidup mewah?
Siapa juga yang menyukai terjadinya ketimpangan hidup dalam interaksi sosial?
Siapa yang tidak senang dengan pujian kemewahan?
Siapa yang tidak mau kaya dan terhormat?
Siapa yang tidak akan memposisikan strata sosial saat berinteraksi?
Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang hinggap dalam hati manusia yang 'mengotori' hatinya dengan itu semua.
Inilah akar dari segala akar persoalan yang terjadi. Jadi jangan heran jika pribadi-pribadi akan membentuk pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidupnya.
Inilah pertarungan yang hebat, pertarungan melawan hati. Kalah dan menang itulah yang menjadi pilihan. Tidak akan menjadi masalah dalam kehidupan berinteraksi apabila pilihan itu hanya untuk pribadi masing-masing.
Akan menjadi permasalahan apabila hasil pilihan itu dijadikan kerangka acuan hidup dirinya dan dipaksakan juga kepada orang lain tanpa memandang orang lain setuju atau tidak.
Setuju dan tidak akan menghasilkan tiga pilihan lagi. Setuju dan tidak dalam kesemuan. Setuju dan tidak dalam kesamaan. Setuju dan tidak dalam kebimbangan. Bagi yang membaca tulisan ini, juga akan memilih salah satu dari tiga pilihan itu. (ar/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar