TebingTinggi (WarkopPublik)--Mantan Kepala Dinas Sosial Tebing Tinggi, Hj Mah yang selama ini melarikan diri, kemarin berhasil ditangkap Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Masya dari Provinsi Aceh.
Sebelum ditangkap, Sabtu (16/01/2016), terduga penipuan calon jemaah umrah itu tinggal di salah satu Pesantren di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, Sabtu lalu (16/01 2016).
Akhirnya Direktur Eksekutif LBH Masya yang dipimpin Hj Tri Anuari SH langsung membawa Hj Mah untuk pulang ke Kota Tebing Tinggi, guna mempertanggung jawabkan kasus penipuan tersebut.
"Kami serahkan ke Mapolres Tebing Tinggi pada hari Minggu kemarin untuk memberikan kesaksian atas kasus dugaan penipuan uang umrah berkisar 4 miliar rupiah," kata Hj Tri Anuari.
Hj Tri Anuari mengatakan, pelaku berjanji akan mengganti semua uang yang telah dipakainya, tetapi pemberangkatan umrah tetap dilaksanakan secara bertahap, tidak sekaligus berangkat semuanya.
"Dia berjanji mau memberangkatkan peserta umrah, pelaku juga mengaku uang semuanya telah disetor kepada pihak travel yang ada di Pekan Baru,"terang Hj Tri Anuari.
Kapolres Tebing Tinggi AKBP Slamet Loesiono menjelaskan bahwa pelaku diduga penipu biro perjalanan umrah memang telah ditangkap dan sekarang masih dimintai keterangannya di Polres Tebing Tinggi.
"Kepada korban penipuan diharapkan tidak berbuat anarkis nantinya di Polres. Semuanya kita serahkan kepada pihak kepolisian," tegas Slamet.
Hj Mah sendiri tidak mau memberikan keterangan saat ditanya awak media. Dia terkesan menghindar dan menutupi wajahnya karena malu dari serbuan ibu-ibu calon peserta umrah yang telah ditipu.
Salah satu korban, Hj Rashayati Pandiangan (62) warga Jalan SM Raja Kota Tebing Tinggi mengaku tertipu setelah menyetorkan uang sebesar18 juta rupiah kepada Hj Mah.
Penyetoran awal di bulan September 2014 dan dijanjikan berangkat di bulan April 2015. Tetapi setelah lewat sebulan tidak kunjung berangkat umrah. Pihak penyelenggara mengatakan akan diberangkatkan pada bulan Mei 2015.
"Selama hampir setahun kami bersabar dan tetap menunggu untuk diberangkatkan umrah oleh pihak penyelenggara, tetapi sampai kami membuat pengaduan ke Mapolres Tebing Tinggi, pihak penyelenggara tidak ada respon. Ada berkisar 40 orang yang tertipu," jelas Rashayati. (jpnn/ar)
Milik nggendong lali.......
BalasHapus