
Petenis berusia 28 tahun itu menilai praktik pengaturan skor
merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi dunia olahraga, selain
skandal doping yang baru-baru ini terkuak di dunia atletik.
"Keduanya (pengaturan skor dan doping) merupakan
kekhawatiran besar untuk semua jenis olahraga," ujar Murray seperti
dilansir Guardian.
"Tak ada olahraga yang bersih dari doping dan
pengaturan skor dan hal itu tak hanya sebatas di dunia olahraga saja. Di
kehidupan pada umumnya, banyak orang yang curang. Entah itu dalam pekerjaan
hingga dalam sebuah hubungan kekerabatan."
Murray juga menyoroti kehadiran perusahaan judi sebagai
salah satu sponsor turnamen tenis. Sebab, pengaturan skor memiliki kaitan erat
dengan keberadaan perusahan perjudian.
"Saya pikir hal itu sedikit hipokrit. Saya tak
mendukung hal itu (keberadaan perusahaan judi sebagai pihak sponsor). Pemain
tak boleh disponsori oleh perusahaan judi namun turnamen boleh. Saya tak
mengerti bagaimana hal itu terjadi. Saya pikir itu sangat aneh," ungkap
Murray.
Turnamen Australia Terbuka yang telah begulir sejak 18
Januari itu memang disponsori sebuah perusahaan judi ternama di Inggris,
William Hill.
Tahun lalu, Federasi Tenis Internasional (ITF) juga
mengizinkan salah satu perusahaan judi besar dunia, Betway, menjadi sponsor dua
turnamen besar tenis: Piala Davis dan Piala Fed. (cnn/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar