Jakarta (WarkopPublik)--Ekonomi India tumbuh 7 persen lebih pada 2015 lalu, dan menjadikannya negara ekonomi utama dunia dengan pertumbuhan ekonomi tercepat.
Dilansir dari BBC, Selasa (09/02/2016), ekonomi India tumbuh secara rata-rata sebesar 7,5 persen di 2015. Lebih cepat dari China yang tumbuh 6,9 persen di tahun lalu.
Ini bukan yang pertama kalinya pertumbuhan ekonomi India mengalahkan China. Menurut catatan IMF, ini pernah terjadi di 1981, 1989, 1990, dan 1999.
Menurut perhitungan pemerintah India, sepanjang Oktober-Desember 2015 atau kuartal IV-2015, ekonomi India tumbuh 7,3 persen.
Sebagai informasi, tahun fiskal yang digunakan India dimulai Maret setiap tahunnya. Untuk periode fiskal Maret 2015-Maret 2016, pemerintahan India yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, memperkirakan ekonomi akan tumbuh 7,6 persen.
Industri manufaktur yang tengah booming menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi India. India juga mendapatkan tenaga dari murahnya harga minyak.
Meski begitu, Modi masih belum bisa mendorong parlemen India untuk menyetujui sejumlah kebijakan ekonomi yang akan dibuat. Kebijakan itu antara lain adalah perubahan pajak barang dan jasa.
Banyak pihak yang skeptis atau kurang percaya dengan angka pertumbuhan ekonomi India, semenjak pemerintah negara ini mengubah basis perhitungan pertumbuhan ekonominya pada Januari tahun lalu.
Sejumlah ekonom menyatakan, tidak melihat adanya perubahan secara nyata yang merfleksikan pertumbuhan ekonomi tersebut.
Modi berkeliling dunia untuk mengajak perusahaan-perusahaan berinvestasi di negaranya. Namun India masih dinilai belum ramah terhadap investasi, dan pemerintahnya masih berusaha untuk memangkas birokrasi yang menghambat perekonomian. (detik/ar)
Dilansir dari BBC, Selasa (09/02/2016), ekonomi India tumbuh secara rata-rata sebesar 7,5 persen di 2015. Lebih cepat dari China yang tumbuh 6,9 persen di tahun lalu.
Ini bukan yang pertama kalinya pertumbuhan ekonomi India mengalahkan China. Menurut catatan IMF, ini pernah terjadi di 1981, 1989, 1990, dan 1999.
Menurut perhitungan pemerintah India, sepanjang Oktober-Desember 2015 atau kuartal IV-2015, ekonomi India tumbuh 7,3 persen.
Sebagai informasi, tahun fiskal yang digunakan India dimulai Maret setiap tahunnya. Untuk periode fiskal Maret 2015-Maret 2016, pemerintahan India yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, memperkirakan ekonomi akan tumbuh 7,6 persen.
Industri manufaktur yang tengah booming menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi India. India juga mendapatkan tenaga dari murahnya harga minyak.
Meski begitu, Modi masih belum bisa mendorong parlemen India untuk menyetujui sejumlah kebijakan ekonomi yang akan dibuat. Kebijakan itu antara lain adalah perubahan pajak barang dan jasa.
Banyak pihak yang skeptis atau kurang percaya dengan angka pertumbuhan ekonomi India, semenjak pemerintah negara ini mengubah basis perhitungan pertumbuhan ekonominya pada Januari tahun lalu.
Sejumlah ekonom menyatakan, tidak melihat adanya perubahan secara nyata yang merfleksikan pertumbuhan ekonomi tersebut.
Modi berkeliling dunia untuk mengajak perusahaan-perusahaan berinvestasi di negaranya. Namun India masih dinilai belum ramah terhadap investasi, dan pemerintahnya masih berusaha untuk memangkas birokrasi yang menghambat perekonomian. (detik/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar