Running Text

ADVOKASI HAJI DARI DAN UNTUK JAMAAH (KLIK DI SINI) PENINGKATAN LAYANAN HAJI 2017 BUKAN CERITA 'DONGENG' (KLIK DISINI) ABDUL DJAMIL, PEMIKIR CERDAS DAN TOKOH PERUBAHAN HAJI INDONESIA (KLIK DISINI) AFFAN RANGKUTI: SELAMAT DATANG JEMAAH HAJI INDONESIA SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI KE-71, NKRI HARGA MATI” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “SELAMAT JALAN JEMAAH HAJI INDONESIA 2016 SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI REGULER TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) KEMENAG DAN DPR SEPAKATI BPIH 2016 TURUN 132 USD DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI KHUSUS TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) SELAMAT ATAS KEMENANGAN MUSA LA ODE ABU HANAFI YANG MERAIH JUARA KETIGA DALAM AJANG MUSABAQAH HIFZIL QURAN (MTQ) INTERNASIONAL DI MESIR SELAMAT ATAS LAHIRNYA CUCU PRESIDEN JOKO WIDODO DASAR HUKUM MENJERAT TRAVEL HAJI DAN UMRAH NAKAL (KLIK DISINI) POTENSI PDB INDUSTRI JASA UMRAH 16 TRILYUN RUPIAH PER TAHUN JOKOWI AJAK TWITTER SEBARKAN PESAN TOLERANSI DAN PERDAMAIAN MENAKAR INDUSTRI JASA HAJI DAN UMRAH NASIONAL DI ERA PASAR BEBAS ASEAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN SOETRISNO BACHIR MENJADI KETUA KEIN KAPOLRI BERTEKAD PERANGI AKSI TEROR

Selasa, 15 Maret 2016

Habis Cabuli Muridnya, Guru Mengaji Ini Beri Uang Tutup Mulut 5000 Rupiah

Ilustrasi Pelecehan Anak. Foto: viva.co.id
Jakarta (WarkopPublik)--Seorang guru mengaji ditangkap aparat Polresta Bekasi Kota setelah melakukan tindak pidana pencabulan terhadap anak muridnya yang masih berusia 9 tahun, Senin sore (14/032016).

Kini, guru bernama Muhamad Soleh (39 tahun), warga Kampung Bulak Macan Permai, Jalan Pulau Intan Raya B/47, RT07/13, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, sudah meringkuk di sel tahanan Mapolresta Bekasi Kota atas perbuatannya tersebut.

Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti, mengatakan bahwa pihaknya mencokok pelaku di rumahnya usai anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) melakukan penyelidikan setelah mendapatkan laporan dari orangtua korban sejak Jumat lalu. Setelah diselidiki, polisi pun langsung menangkap pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami tangkap usai memastikan kasus ini. Dan setelah ada bukti akhirnya kami tangkap dan saat ditanya pelaku pun sudah mengakui perbuatannya," kata Puji, Selasa (15/03/2016).

Menurut Puji, pencabulan yang dialami korban berinisial MAB (9) terjadi di ruang musala (TPA) Al-Hidayah Harapan Jaya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Pelaku mencabuli korban dengan cara membuka celana dalam korban dan terjadilah pencabulan itu.

"Pelaku sempat bilang ke korban untuk tidak menceritakan soal ini dan memberi korban uang 500 rupiah," ujar Puji.

Namun demikian, saat korban pulang, pesan pelaku tak diturutinya dan malah menceritakan kejadian itu kepada ibunya, Eva Jayanti. Mendengar cerita anaknya, sang ibu naik pitam, lalu mendatangi TPA Al-Hidayah dan menanyakan kepada pelaku.

"Iya waktu didatangi ibunya pelaku sudah mengakui perbuatannya namun belum ditahan," kata Puji.

Setelah dilaporkan oleh ibu korban, polisi langsung menindaklanjuti kasus tersebut dengan memeriksa dan mencari bukti kuat untuk menjerat pelaku dengan cara visum terhadap korban. Dari hasil yang disampaikan dokter, dari kemaluan korban menunjukkan ada perbuatan pencabulan yang dialaminya.

Akhirnya, pelaku pun diringkus dan statusnya pun langsung tersangka dan dia bakal dijerat Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Hingga saat ini, kasus itu masih dalam penanganan Unit PPA Polresta Bekasi Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dua Korban
 
Iptu Puji Astuti mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara oleh penyidik, pelaku Muhammad Soleh mengakui selain korban MAB (9) ada pula satu korban lainnya yang juga muridnya sendiri berinisial NPA (9).

"Ini pengakuan pelaku kepada penyidik saat diinterogasi di Unit PPA Polresta Bekasi," kata Puji.

Menurut Puji, saat ini penyidik masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus cabul guru ngaji ini dan mencoba meminta korban lainnya untuk segera melaporkan diri.

"Kami masih melakukan penyelidikan lagi untuk mengetahui korban-korban pelaku," ujar Puji. (viva/ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar