Jakarta (WarkopPublik)-- The Association for International Sport for All (Tifasa) atau asosiasi olahraga internasional untuk semua orang siap digelar. Kasus teror bom di Thamrin tidak akan mempengaruhi persiapannya juga persiapan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017 dan Asian Games 2018.
"Ini harus menjadi semangat kita bersama, jangan sampai ini ditunda. Segera laksanakan karena ini bukan hal sepele dan menyangkut kepercayaan, kenyamanan sekaligus agar para tamu mancanegara ingin kembali datang ke Indonesia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat menerima Ketua FORMI dan jajarannya di Kantor Kempora Senayan, Jakarta, Kamis (21/01/2016).
"Semua destinasi wisata harus kita siapkan dengan baik agar menjadi juru bicara kita di negara masing-masing."
Menpora mengungkapkan bahwa yang lebih penting lagi adalah ajang ini bisa dimaksimalkan lewat publikasi dan sosial media.
Tidak ada keraguan dari panitia dan pemerintah Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang baik, momentum 14 Februari untuk Senam Poco-poco tidak hanya memecahkan MURI tetapi Guinness Book of World Record, dengan begitu 10.000 orang akan merasakan kenyamanan dan keamanan yang disajikan.
"Tanggal 14 Februari harus menjadi momentum penting sebelum pelaksanaan di Oktober nanti. Untuk media danbroadcasting, kegiatan ini harus diliput bukan hanya oleh media nasional tetapi media asing juga," tegas Menteri asal Bangkalan, Madura ini.
Imam Nahrawi juga mengingatkan terkait penggunaan dana, yang terpenting adalah transparansi dan akuntabilitas agar menjadi pelajaran berharga sebelum menjadi tuan rumah event olahraga bergengsi yang lain.
“Tafisa harus menjadi tonggak awal yang baik. Segera laksanakan semua yang telah direncanakan, kita mulai hari ini dan saya akan segera laporkan ke Presiden tentang persiapan ini," kata Menpora yang didampingi Sesmenpora Alfitra Salamm dan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah. (Beritasatu/ar)
"Ini harus menjadi semangat kita bersama, jangan sampai ini ditunda. Segera laksanakan karena ini bukan hal sepele dan menyangkut kepercayaan, kenyamanan sekaligus agar para tamu mancanegara ingin kembali datang ke Indonesia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat menerima Ketua FORMI dan jajarannya di Kantor Kempora Senayan, Jakarta, Kamis (21/01/2016).
"Semua destinasi wisata harus kita siapkan dengan baik agar menjadi juru bicara kita di negara masing-masing."
Menpora mengungkapkan bahwa yang lebih penting lagi adalah ajang ini bisa dimaksimalkan lewat publikasi dan sosial media.
Tidak ada keraguan dari panitia dan pemerintah Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang baik, momentum 14 Februari untuk Senam Poco-poco tidak hanya memecahkan MURI tetapi Guinness Book of World Record, dengan begitu 10.000 orang akan merasakan kenyamanan dan keamanan yang disajikan.
"Tanggal 14 Februari harus menjadi momentum penting sebelum pelaksanaan di Oktober nanti. Untuk media danbroadcasting, kegiatan ini harus diliput bukan hanya oleh media nasional tetapi media asing juga," tegas Menteri asal Bangkalan, Madura ini.
Imam Nahrawi juga mengingatkan terkait penggunaan dana, yang terpenting adalah transparansi dan akuntabilitas agar menjadi pelajaran berharga sebelum menjadi tuan rumah event olahraga bergengsi yang lain.
“Tafisa harus menjadi tonggak awal yang baik. Segera laksanakan semua yang telah direncanakan, kita mulai hari ini dan saya akan segera laporkan ke Presiden tentang persiapan ini," kata Menpora yang didampingi Sesmenpora Alfitra Salamm dan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah. (Beritasatu/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar