Running Text

ADVOKASI HAJI DARI DAN UNTUK JAMAAH (KLIK DI SINI) PENINGKATAN LAYANAN HAJI 2017 BUKAN CERITA 'DONGENG' (KLIK DISINI) ABDUL DJAMIL, PEMIKIR CERDAS DAN TOKOH PERUBAHAN HAJI INDONESIA (KLIK DISINI) AFFAN RANGKUTI: SELAMAT DATANG JEMAAH HAJI INDONESIA SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI KE-71, NKRI HARGA MATI” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “SELAMAT JALAN JEMAAH HAJI INDONESIA 2016 SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI REGULER TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) KEMENAG DAN DPR SEPAKATI BPIH 2016 TURUN 132 USD DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI KHUSUS TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) SELAMAT ATAS KEMENANGAN MUSA LA ODE ABU HANAFI YANG MERAIH JUARA KETIGA DALAM AJANG MUSABAQAH HIFZIL QURAN (MTQ) INTERNASIONAL DI MESIR SELAMAT ATAS LAHIRNYA CUCU PRESIDEN JOKO WIDODO DASAR HUKUM MENJERAT TRAVEL HAJI DAN UMRAH NAKAL (KLIK DISINI) POTENSI PDB INDUSTRI JASA UMRAH 16 TRILYUN RUPIAH PER TAHUN JOKOWI AJAK TWITTER SEBARKAN PESAN TOLERANSI DAN PERDAMAIAN MENAKAR INDUSTRI JASA HAJI DAN UMRAH NASIONAL DI ERA PASAR BEBAS ASEAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN SOETRISNO BACHIR MENJADI KETUA KEIN KAPOLRI BERTEKAD PERANGI AKSI TEROR

Jumat, 22 Januari 2016

Puan Maharani: Bisa Celaka Negara Bila Pemberitaan Kedepankan Heboh Saja

Jakarta (WarkopPublik)--Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani tegas dan berani menyatakan kepada kalangan pers agar merevolusi mental para insan pers di Tanah Air.

“Kebebasan dan kemerdekaan pers merupakan syarat utama sebuah negara demokratis. Namun demikian, akan berantakan agenda demokrasi dan akan celaka sebuah negara apabila kemerdekaan pers diartikan sebagai kebebasan tanpa batas,” ungkap Menko PMK, Puan Maharani, melalui siaran pers dari Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2016, dalam pertemuan di Kantor Menko Puan Maharani di Jakarta, Kamis pagi (21/01/2016).

Putri Megawati Soekarnoputri mengatakan, yang paling sering menjadi korban dari pemberitaan yang keliru adalah keluarga.

“Saya melihat sendiri di lingkungan yang dekat dengan saya bagaimana berita yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar jurnalisme menghancurkan kehidupan seseorang dan keluarganya. Keluarga yang sering kali jadi korban dari pemberitaan yang hanya mengedepankan heboh dan tidak didasarkan pada fakta yang jelas, atau politisasi” kata putri Megawati Soekarnoputri itu,” tuturnya.

Puan menambahkan, dalam pergaulan dengan jurnalis di lapangan, masih sering ditemukan jurnalis yang terlihat tidak menguasai persoalan dan asal mengajukan pertanyaan.

Tanpa bermaksud mengecilkan upaya jurnalis menjalankan profesi, seharusnya perusahaan media memberikan perhatian ekstra terhadap kompetensi jurnalis yang diturunkan ke lapangan.

Memang ada benarnya pernyatan keras putri mantan Presiden Megawati Sukarnoputri itu. Bahwa pers harus jujur dan obyektif. Itu mungkin bagian dari traumatik keluarganya sejak orde baru, di mana keturunan Bung Karno, presiden pertama Indonesia terkurung dalam keranda politik almarhum Presiden Soeharto, 32 tahun lamanya. (pemi/ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar