Jakarta (WarkopPublik)--Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Muhajirin Yanis menghimbau, kepada calon jemaah umrah untuk tidak mudah terbujuk rayuan dari siapapun, atas promosi program umrah murah.
“Kalau ada yang menawarkan umrah 13 sampai 14 juta rupiah, rasanya tidak masuk akal, sebab itu hanya cukup untuk bayar tiket pesawat pulang pergi.
Lalu, selama jemaah di sana, dibiayai pakai apa. Nah, disinilah perlu kehati-hatian jemaah. Jangan mau dirayu, termasuk dari orang yang kita kenal,” katanya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia kembali menerangkan, sebelum memutuskan untuk berangkat ibadah umrah, masyarakat harus memastikan lima hal agar terhindar dari hal-hal yang merugikan jemaah.
Pertama, pastikan biro travel yang melaksanakan ibadah umrah itu memiliki izin resmi dari Kementerian Agama. Biro travel resmi dapat dicek di website resmi kementerian agama. Kedua, pastikan jadwal keberangkatan dan kepulangan. Selain itu, jamaah juga harus memastikan maskapai penerbangan dan rute penerbangan. Ketiga, pastikan harga dan paket yang layanan yang ditawarkan.
Jamaah harus memastikan hak-hak mereka sebagai calon jamaah terpenuhi seperti konsumsi, transportasi, manasik umrah dan asuransi. Keempat, pastikan hotel dan wilayah mana lokasi penginapan. Pastikan jarak penginapan tidak terlalu jauh dari masjid. Dan yang terakhir pastikan visa diterima dua tiga hari sebelum keberangkatan.
Ia berharap seluruh asosiasi umrah dapat mensosialisasikan program ini kepada masyarakat agar tidak menjadi objek penipuan. Klik http://haji.kemenag.go.id/v2/content/video-grafik-motion-vgr-5-pasti-umrah-0.
“Ulama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, juga Ketua RT di seluruh Indonesia, kami minta bantuannya, agar dapat mensosialisasikan program ini, demi kepentingan umat. Intinya, jangan sampai ada yang tertipu lagi. Itu saja,” pesan bekas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Gorontalo ini lagi. (rio/ar)
“Kalau ada yang menawarkan umrah 13 sampai 14 juta rupiah, rasanya tidak masuk akal, sebab itu hanya cukup untuk bayar tiket pesawat pulang pergi.
Lalu, selama jemaah di sana, dibiayai pakai apa. Nah, disinilah perlu kehati-hatian jemaah. Jangan mau dirayu, termasuk dari orang yang kita kenal,” katanya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia kembali menerangkan, sebelum memutuskan untuk berangkat ibadah umrah, masyarakat harus memastikan lima hal agar terhindar dari hal-hal yang merugikan jemaah.
Pertama, pastikan biro travel yang melaksanakan ibadah umrah itu memiliki izin resmi dari Kementerian Agama. Biro travel resmi dapat dicek di website resmi kementerian agama. Kedua, pastikan jadwal keberangkatan dan kepulangan. Selain itu, jamaah juga harus memastikan maskapai penerbangan dan rute penerbangan. Ketiga, pastikan harga dan paket yang layanan yang ditawarkan.
Jamaah harus memastikan hak-hak mereka sebagai calon jamaah terpenuhi seperti konsumsi, transportasi, manasik umrah dan asuransi. Keempat, pastikan hotel dan wilayah mana lokasi penginapan. Pastikan jarak penginapan tidak terlalu jauh dari masjid. Dan yang terakhir pastikan visa diterima dua tiga hari sebelum keberangkatan.
Ia berharap seluruh asosiasi umrah dapat mensosialisasikan program ini kepada masyarakat agar tidak menjadi objek penipuan. Klik http://haji.kemenag.go.id/v2/content/video-grafik-motion-vgr-5-pasti-umrah-0.
“Ulama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, juga Ketua RT di seluruh Indonesia, kami minta bantuannya, agar dapat mensosialisasikan program ini, demi kepentingan umat. Intinya, jangan sampai ada yang tertipu lagi. Itu saja,” pesan bekas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Gorontalo ini lagi. (rio/ar)
tuh kan.... bener
BalasHapus