Running Text

ADVOKASI HAJI DARI DAN UNTUK JAMAAH (KLIK DI SINI) PENINGKATAN LAYANAN HAJI 2017 BUKAN CERITA 'DONGENG' (KLIK DISINI) ABDUL DJAMIL, PEMIKIR CERDAS DAN TOKOH PERUBAHAN HAJI INDONESIA (KLIK DISINI) AFFAN RANGKUTI: SELAMAT DATANG JEMAAH HAJI INDONESIA SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI KE-71, NKRI HARGA MATI” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “SELAMAT JALAN JEMAAH HAJI INDONESIA 2016 SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI REGULER TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) KEMENAG DAN DPR SEPAKATI BPIH 2016 TURUN 132 USD DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI KHUSUS TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) SELAMAT ATAS KEMENANGAN MUSA LA ODE ABU HANAFI YANG MERAIH JUARA KETIGA DALAM AJANG MUSABAQAH HIFZIL QURAN (MTQ) INTERNASIONAL DI MESIR SELAMAT ATAS LAHIRNYA CUCU PRESIDEN JOKO WIDODO DASAR HUKUM MENJERAT TRAVEL HAJI DAN UMRAH NAKAL (KLIK DISINI) POTENSI PDB INDUSTRI JASA UMRAH 16 TRILYUN RUPIAH PER TAHUN JOKOWI AJAK TWITTER SEBARKAN PESAN TOLERANSI DAN PERDAMAIAN MENAKAR INDUSTRI JASA HAJI DAN UMRAH NASIONAL DI ERA PASAR BEBAS ASEAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN SOETRISNO BACHIR MENJADI KETUA KEIN KAPOLRI BERTEKAD PERANGI AKSI TEROR

Jumat, 22 September 2017

Daun Saja Beda, Apalagi Pendapat Orang (Jangan Dipaksakan)

Ilustrasi beda pendapat
Foto: opini.id
Jakarta (WarkopPublik)--Pemutaran film 'itu' menjadi perbedaan pendapat. Ada setuju, ada tidak setuju, ada juga yang setuju dengan catatan. Ah...macam-macamlah. Perbedaan pendapat yang sudah ramai seperti ini seperti biasa di 'film' kan langsung dengan judul yang unik. Besoknya 'film' menjadi bahan pembicaraan yang kembali bernuansa balik kepada perbedaan pendapat.

Masalah perbedaan pendapat itu adalah hal yang umum dalam menyikapi sebuah pandangan atas sesuatu hal. Tak perlu untuk memaksakan diri bahwa satu pendapat adalah kebenaran dan satu pendapat lainnya adalah kekeliruan. Mau sampai 'telentang telungkup' pun perbedaan pendapat itu tidak akan pernah dapat disatukan.

Bebas saja kok dalam berbeda pendapat, hanya saja pendapat juga harus diikuti dengan etika dan moral. Jangan berpendapat 'asal bacok' saja. Ini bisa menimbulkan persoalan dan persinggungan baru, seperti 'berternak' dan 'budidaya' persoalan jadinya.

Kembali pada persoalan film 'itu'. Tentu juga menjadi hak orang lain untuk mau atau tidak menontonnya. Tidak perlu dipengaruhi apalagi dipaksa agar menontonnya. Namanya hak ya hak. Apakah hak itu akan diambil atau tidak berpulang kepada pribadi masing-masing. Sama seperti hak berserikat dan berkumpul, mau diambil haknya silahkan tidak juga ya tidak masalah.

Kalau begitu hak aku juga untuk perpendapat soal film 'itu'. Pendapatku soal film itu bukan pada sisi benar atau salahnya, bagus atau tidak bagus atau apalah. Tapi aku hanya berpendapat pada sisi manfaatnya. Apa manfaatnya bagiku melihat film 'itu'. Kalau lah aku menilai lebih banyak manfaatnya bagiku ya akan aku tonton, jika tidak ya tidak aku tonton. Boleh kan...ya boleh dong, kan hak menonton atau tidak itu urusan masing-masing.

Saat ini, menurut aku pribadi terjebak dalam sebuah kondisi apa untungnya bagiku. Toh orang susah lihat aku senang kok, dan senang lihat aku susah. Jadi prespektif ke depan adalah bagaimana mengurus periok aku agar tetap berasap, bagaimana mengurus mata air tetap mengalir. Sederhana kok hidup ini. Tak perlu dibuat rumit. Oh ya...ini pendapatku ya.

Aku yakin ada yang tidak sependapat denganku. Ya silahkan saja, itu hak. Jangan dipaksakan agar menjadi sependapat. Tumbuhan dan hewan dan apa-apa yang ada di dunia ini berbeda kok. Jenis daun saja itu beda alias tak ada yang sama. Jadi tidak perlu dipaksakan harus sama, karena jika disamakan maka bukan dunia lagi namanya. (ar/ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar