Jakarta (WarkopPublik)--Emi Zuhara, 40 tahun, datang ke Panti Sosial Bina Insan 2, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, pada Senin, (25/01/2016). Ia mencari anak perempuannya yang hilang. "Anak saya sudah setahun empat bulan hilang," kata dia di lokasi.
Emi curiga anaknya tergabung ke dalam kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sehingga dia mencarinya ke tempat penampungan eks Gafatar di panti sosial Bina Insan.
Petugas dinas sosial di Panti Sosial Bina Insan mencari ke 118 mantan anggota Gafatar yang ditampung di sana sejak Sabtu lalu. Namun, hasilnya nihil. Mereka tak menemukan nama Baby Rezki Amalia, anak Emi.
Kepala Panti Sosial Bina Insan 2 Harjanto mengatakan sejak kemarin ada dua keluarga yang mencari kerabatnya di sana. Sebenarnya, petugas menemukan nama yang dicari, namun mereka tak mau menemui. "Yang disebut nggak mau ketemu," kata Harjanto.
Harjanto menyebutkan, ada satu keluarga yang mau dipanggil oleh kerabatnya yang mencari. Namun, pihak panti belum bisa menyerahkan mereka kepada keluarganya.
Ia mengatakan nantinya mereka akan dikembalikan ke pemerintah daerah asal masing-masing. Baru setelahnya mereka bisa dipulangkan. "Sekarang gubernur-gubernur masih rapim di kementerian," katanya.
Sementara untuk yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk Kalimantan, mereka akan dipulangkan ke daerah sebelumnya. "Kepala daerah, wali kota, bupati, akan menjemput mereka," ujar dia. Namun, waktu penjemputan masih belum bisa dipastikan.
118 mantan anggota Gafatar ditampung di Panti Sosial Bina Insan sejak Sabtu, (23/01/2016). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi mandat agar mereka ditampung di sini selama lima hari. (tempo/ar)
Emi curiga anaknya tergabung ke dalam kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sehingga dia mencarinya ke tempat penampungan eks Gafatar di panti sosial Bina Insan.
Petugas dinas sosial di Panti Sosial Bina Insan mencari ke 118 mantan anggota Gafatar yang ditampung di sana sejak Sabtu lalu. Namun, hasilnya nihil. Mereka tak menemukan nama Baby Rezki Amalia, anak Emi.
Kepala Panti Sosial Bina Insan 2 Harjanto mengatakan sejak kemarin ada dua keluarga yang mencari kerabatnya di sana. Sebenarnya, petugas menemukan nama yang dicari, namun mereka tak mau menemui. "Yang disebut nggak mau ketemu," kata Harjanto.
Harjanto menyebutkan, ada satu keluarga yang mau dipanggil oleh kerabatnya yang mencari. Namun, pihak panti belum bisa menyerahkan mereka kepada keluarganya.
Ia mengatakan nantinya mereka akan dikembalikan ke pemerintah daerah asal masing-masing. Baru setelahnya mereka bisa dipulangkan. "Sekarang gubernur-gubernur masih rapim di kementerian," katanya.
Sementara untuk yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk Kalimantan, mereka akan dipulangkan ke daerah sebelumnya. "Kepala daerah, wali kota, bupati, akan menjemput mereka," ujar dia. Namun, waktu penjemputan masih belum bisa dipastikan.
118 mantan anggota Gafatar ditampung di Panti Sosial Bina Insan sejak Sabtu, (23/01/2016). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi mandat agar mereka ditampung di sini selama lima hari. (tempo/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar