Running Text

ADVOKASI HAJI DARI DAN UNTUK JAMAAH (KLIK DI SINI) PENINGKATAN LAYANAN HAJI 2017 BUKAN CERITA 'DONGENG' (KLIK DISINI) ABDUL DJAMIL, PEMIKIR CERDAS DAN TOKOH PERUBAHAN HAJI INDONESIA (KLIK DISINI) AFFAN RANGKUTI: SELAMAT DATANG JEMAAH HAJI INDONESIA SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI KE-71, NKRI HARGA MATI” AL WASHLIYAH MENGUCAPKAN “SELAMAT JALAN JEMAAH HAJI INDONESIA 2016 SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR” DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI REGULER TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) KEMENAG DAN DPR SEPAKATI BPIH 2016 TURUN 132 USD DAFTAR NAMA BERHAK LUNAS HAJI KHUSUS TAHAP I TAHUN 2016 (KLIK DISINI) SELAMAT ATAS KEMENANGAN MUSA LA ODE ABU HANAFI YANG MERAIH JUARA KETIGA DALAM AJANG MUSABAQAH HIFZIL QURAN (MTQ) INTERNASIONAL DI MESIR SELAMAT ATAS LAHIRNYA CUCU PRESIDEN JOKO WIDODO DASAR HUKUM MENJERAT TRAVEL HAJI DAN UMRAH NAKAL (KLIK DISINI) POTENSI PDB INDUSTRI JASA UMRAH 16 TRILYUN RUPIAH PER TAHUN JOKOWI AJAK TWITTER SEBARKAN PESAN TOLERANSI DAN PERDAMAIAN MENAKAR INDUSTRI JASA HAJI DAN UMRAH NASIONAL DI ERA PASAR BEBAS ASEAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN SOETRISNO BACHIR MENJADI KETUA KEIN KAPOLRI BERTEKAD PERANGI AKSI TEROR

Senin, 25 Januari 2016

Berbagai Penghargaan Diraih Industri Pariwisata Tanah Air


Jakarta (WarkopPublik)--Awal tahun ini sektor pariwisata Indonesia tengah banjir prestasi awards kelas dunia. Setelah mendapatkan tiga penghargaan di UNWTO, di Mandrid, Spanyol berselang dua hari kemudian kembali dapat penghargaan pada ASEAN Tourism Association (ASEANTA), Manila. Berbagai prestasi tersebut tentunya akan berdampak positif untuk nilai jual Indonesia di mata dunia.

“Awarding di level regional dan global itu harus kita rebut. Istilahnya kalibrasi, yakni kalau kita mengikuti kriteria yang berstandar internasional, yang sudah teruji dan terbukti di destinasi kelas dunia, itu sudah pasti baik,” ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata menangapi berbagai penghargaan yang diraih industri pariwisata Tanah Air.

Lebih lanjut dia mengatakan, otomatis, objek wisata Indonesia juga available dengan wisman yang sudah berpengalaman internasional juga. Selain itu, lanjut Menpar Arief, award juga membuat kita semakin confidence, percaya diri, bahwa kualitas layanan dan atraksi yang dimiliki tidak kalah dari negara lain. Melihat potensi pariwisata Indonesia, memang tidak boleh merasa rendah diri apalagi merasa rendah,” ucapnya penuh semangat.

Berbagai prestasi tersebut juga mendongkrak kredibilitas Indonesia di dunia internasional. Apalagi award itu diperoleh dengan cara-cara yang fair, betul-betul karena kualitas, dan dikeluarkan oleh lembaga yang kredibel. Sebut saja pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mempromosikan potensi dan mengembangkan pariwisatanya berhasil meraih penghargaan pada kategori Inovasi Kebijakan Publik dan Pemerintahan pada The 12th UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism. Penghargaan tersebut diberikan dalam sebuah acara Gala Dinner pada Rabu, 20 Januari 2016, di Madrid, Spanyol. Kabupaten Banyuwangi menyisihkan tiga kandidat lain dari Kenya, Kolombia dan Puerto Rico.
Pada 18 Januari 2016, Kabupaten Banyuwangi mempresentasikan tema besar mengenai strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di bidang pariwisata pada the 12th UNWTO Awards Forum juga di Madrid, Spanyol. Dalam presentasinya Banyuwangi memaparkan, bagaimana daerah mengidentifikasi potensi wisata yang dimilikinya, menjaga kearifan lokalnya, hingga mengembangkan pariwisata bersama dengan para pemangku kepentingan pariwisata lainnya. Disebutkan pula bahwa faktor penentu perkembangan pariwisata di Banyuwangi adalah pencanangan program ekoturisme yang berpatokan pada dua hal, budaya dan keindahan alam.

“Indonesia harus menjadi leader, pemimpin di regional ASEAN dan menuju ke global. Penghargaan dari ASEANTA dan UN-WTO itu adalah bukti, bahwa jika serius, tidak ada yang tidak bisa,” katanya

Ada 14 pilar yang kita pakai sebagai acuan, yang juga dijadikan alat ukur competitiveness index oleh World Economic Forum (WEF). Jadi, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Membangun destinasi dengan standar dunia, membuat objek wisata semakin bagus, bisa dikompetisikan di tingkat dunia dan berpotensi menang. Karena itu Menpar Arief Yahya memproyeksikan untuk menyapu bersih ASEANTA Award tahun depan. Sekaligus menemukan destinasi baru yang akan diformat menjadi calon-calon jawara.

“Sekaligus ajang kompetisi yang fair. Kita punya banyak potensi kok,” akunya.

Menpar menyebut 10 destinasi unggulan yang akan menjadi 10 “Bali baru”. Dari Toba, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. (indopos/ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar