Jakarta (KabarPublik)--Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin mengatakan bahwa bangsa Indonesia itu kaya akan kebhinekaan atau
keragaman. Oleh para pendiri bangsa, keragaman itu dibingkai dalam Bhineka
Tunggal Ika.
“Kebersamaan
seluruh elemen masyarakat Indonesia yang terbingkai oleh Bhineka Tunggal Ika
merupakan sesuatu yang niscaya,” tegas Menag usai menghadiri Apel Kebhinekaan
Lintas Iman Bela Negara yang diselenggarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (17/01).
Menurutnya, Apel
Kebhinekaan yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Jenderal TNI
(Purn) Ryamizard Ryacudu dilaksanakan tidak hanya semata terkait peristiwa di
Jalan Thamrin beberapa hari lalu. Lebih dari itu, apel ini merupakan upaya
bersama dalam membangun kembali komitmen nyata, bahwa kemajemukan ini harus
tetap dirawat dan terpilihara, karena bangsa ini realitasnya seperti itu.
“Seluruh elemen
masyarakat Indonesia harus bisa mempertahankan kemerdekaan dan ideologi
Negara,” tegasnya. Apel ini dihadiri Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam
Nahrawi, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Ketua
Majelis PGI, KWI, Walubi, PHDI, Matakin, serta ratusan masyarakat lintas iman
dari beragam suku, etnis, dan budaya.
Menag mengimbau
dan mengajak tokoh-tokoh dan majelis-majelis agama agar dapat menyampaikan
pesan-pesan agama sesuai esensi dan substansi dari agama itu sendiri. Menurutnya,
hakekat agama adalah bagaimana memanusiakan manusia bukan sebaliknya.
“Pesan semua agama hakikatnya untuk manusia itu sendiri, dalam
mengangkat harkat dan martabat manusia yang berkualitas,” paparnya.
Menag meyakini
bahwa tantangan ke depan akan semakin serius sehingga dibutuhkan komitmen
yang lebih kuat dari seluruh elemen bangsa, khususnya dari lintas agama.
Menurutnya, agama memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menjaga,
memeilihara, dan merawat paham keagamaan bangsa kita, paham yang menebarkan
kasih sayang dan menebarkan perdamaian.
Menag juga minta
agar generasi muda dapat menjaga idelogi bangsa, tidak mudah terpecah
belah, apalagi disusupi pemahaman yang bertentangan dengan ideologi bangsa.
“Hindari sifat radikalisme, terorisme dan narkoba. Jaga bangsa ini dengan
mengisi hal-hal berkualitas dalam memajukan bangsa,” pesannya. (Kemenag/ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar